5 research outputs found
The Psychological State of Farmers in the Agricultural Cultivation of Food Crops during the COVID-19 Pandemic in Java, Indonesia
This research aims to discover the psychological state of farmers in the agricultural cultivation of food crops during the COVID-19 pandemic. It is a descriptive explorative study which explores the farmers’ opinions regarding their agricultural activities during the COVID-19 pandemic which reached its peak between March and June 2020. During this period, a Large Scale Social Distancing (LSSD) system was enforced in some areas. The data collection was conducted in June 2020 before the implementation of the new normal, involving 634 respondents which spread across 40 districts throughout Java. Throughout the COVID-19 pandemic period, almost all farmers continued to carry out their agricultural activities. Some farmers had implemented the health protocols. According to most farmers’ opinions, doing the agricultural activities made them healthier. With regard to COVID-19, most farmers behave normally, while the rest feel worried. Agricultural extension activities are constrained and hampered by the implementation of physical and social distancing, especially large-scale social restrictions. Seeing the psychological condition of the farmers, where most are continuing to cultivate food crops and only slightly worried about the COVID-19 pandemic, gave hope for the sustainability of agricultural production in the new normal period
Hubungan Culture Intelligence dengan Organizational Citizenship Behavior melalui Kepemimpinan Transformasional
Perilaku yang tidak terdapat pada deksripsi pekerjaan secara formal dalam sebuah pekerjaan tetapi jika dilakukan akan dihargai atau dapat disebut sebagai Organizational Citizenship Behavior. Perilaku ini muncul karena terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi, salah satunya kepemimpinan transformasional. Selain karakteristik seorang pemimpin, organisasi perlu menyadari bahwa setiap karyawan mempunyai latar belakang budaya atau kultur yang berbeda. Culture Intelligence hadir untuk memahami keberagaman dari berbagai budaya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan culture intelligence dan organizational citizenship behavior dengan kepemimpinan transformasional sebagai variabel mediator, (2) mengetahui hubungan culture intelligence dan organizational citizenship behavior (3) mengetahui hubungan culture intelligence dengan kepemimpinan transformasional, (4) mengetahui hubungan kepemimpinan transformasional dan organizational citizenship behavior. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 73 karyawan yang terdiri dari 44 karyawan laki-laki dan 29 karyawan perempuan . Hasil uji hipotesis menunjukkan persamaan langsung antara culture intelligence dan organizational citizenship behavior sebesar 0,203, sementara persamaan tidak langsung antara culture intelligence dan organizational citizenship behavior yang dimediatori oleh kepemimpinan transformasional adalah sebesar 0,378. Penelitian ini bersifat mediasi sempurna dikarenakan hubungan culture intelligence dan organizational citizenship behavior bernilai tidak signifikan positif, sedangkan untuk hubungan culture intelligence dan kepemimpinan transformasional serta hubungan kepemimpinan transformasional dan organizational citizenship behavior bernilai positif dan signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, culture intelligence dan organizational citizenship behavior yang dimediatori oleh kepemimpinan transformasional terdapat hubungan yang signifikan dan positif
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 KLATEN
Sex problems in adolescent often worry to parents and aducators. The
problem which is faced by teenagers is the encouragement that has appeared in
each of them. Therefore, there should be emotional regulation and family
participation in guiding teenagers in positive activity.
The purpose of this research was to know the relationship between
emotional regulation and interpersonal communication in family with adolescent
sexual behavior of senior high school number 2 Klaten. This research was a
quantitative research used stratified random sampling through three data
collection tools, namely sexual behavior scale, emotional regulation scale, and
interpersonal communication scale of family. The method was testing the
hypotheses is multiple linear regression method and determine the relationship
between variables, it used correlation test variables. The subject research students
of senior high school number 2 Klaten, by taking 70.
The result of this research showed there was negative relationship between
emotional regulation with sexual behavior of pre-marital teenager (r = -0,282, p =
0,018), and there was the influence of emotional regulation on premarital sexual
behavior (p = 0,016). There was no relationship between interpersonal
communication in family to the pre-marital sexual behavior (p = 0,519).
Emotional regulation and interpersonal communication in family collectively
influence significantly to the pre-marital sexual behavior (p = 0,043). The fact
showed that good interpersonal communication in family and emotional
regulation, collectively influence reduce the adolescent premarital sexual
behavior.
Key words : Sexual behavior, emotional regulation, interpersonal communication
in family, adolescent
Masalah seks pada remaja seringkali mencemaskan para orang tua dan
para pendidik. Permasalahan yang dihadapi oleh para remaja adalah dorongan
seksual yang sudah mulai muncul pada seorang remaja. Oleh karena itu regulasi
emosi yang baik dan keikutsertaan keluarga dalam mengarahkan remaja dalam
kegiatan yang positif sangat dibutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi
dan komunikasi interpersonal dalam keluarga dengan perilaku seksual remaja
pada siswa SMA Negeri 2 Klaten, Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, melaui
tiga alat pengumpulan data, yaitu skala perilaku seksual, skala regulasi emosi, dan
skala komunikasi interpersonal dalam keluarga. Metode yang digunakan dalam
menguji hipotesis adalah metode regresi linear berganda, dan untuk mengetahui
hubungan antarvariabel dilakukan uji korelasi. Subyek penelitian adalah siswa
SMA Negeri 2 Klaten, dengan mengambil 70 siswa.
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan negatif antara regulasi
emosi dengan perilaku seksual pranikah remaja (r = -0,282, p = 0,018), dan
terdapat pengaruh regulasi emosi pada perilaku seksual pranikah remaja (p =
0,018). Tidak terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dalam keluarga
dengan perilaku seksual pranikah (p = 0,519). Regulasi emosi dan komunikasi
interpersonal dalam keluarga secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku seksual pranikah remaja (p = 0,043). Kenyataan tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal dalam keluarga dan regulasi emosi
seseorang secara bersama-sama dapat menurunkan dorongan perilaku seksual
pranikah remaja.
Kata kunci : Perilaku seksual pranikah, regulasi emosi, komunikasi interpersonal
dalam keluarga, remaj
HUBUNGAN ANTARA LEADER-MEMBER EXCHANGE DENGAN PERILAKU KERJA INOVATIF: STUDI PADA ANGGOTA ORGANISASI DENGAN PEMIMPIN PEREMPUAN
ABSTRACTThis study aims to determine the relationship between leader-member exchange and innovative work behavior among organizational members who led by female leaders. The sample in this study were 62 members of the non-government organization Gajahlahkesehatan.id. The sampling technique used in this research is simple random sampling. The instruments used were the innovative work behavior scale (r=0,953) and the leader-member exchange scale (r=0,944). Based on the results of data analysis using the product-moment correlation method from Pearson, the correlation coefficient (r) obtained is 0,292 with a significance level (p) < 0.05, which is 0,021. The research hypothesis is accepted, namely that there is a relationship between leader-member exchange and innovative work behavior among organizational members who led by female leadersKeywords: Leader-Member Exchange, Non-government Organization, Innovative Work Behavior.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara leader-member exchange dengan perilaku kerja inovatif pada anggota organisasi dengan pemimpin perempuan. Sampel pada penelitian ini adalah 62 anggota non-government organization Gajahlahkebersihan.id. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala perilaku kerja inovatif (r=0,953) dan skala leader-member exchange (r=0,944). Berdasarkan hasil analisis data menggunakan metode korelasi product-moment dari Pearson, nilai koefisien korelasi (r) yang didapatkan adalah sebesar 0,292 dengan taraf signifikansi (p) < 0,05 yaitu sebesar 0,021. Hipotesis penelitian diterima, yaitu terdapat hubungan antara leader-member exchange dengan perilaku kerja inovatif pada anggota organisasi dengan pemimpin perempuan. Kata kunci: Leader-Member Exchange, Non-Government Organization, Perilaku Kerja Inovatif